Jam 5.30 pagi waktu setempat, pesawat AirAsia X yang kami tumpangi mendarat di Perth International Airport setelah menempuh 5.5 jam perjalanan dari Kuala Lumpur. Kami ber-13 naik AirAsia, plus Mbak Dida yang sudah menunggu di Perth, karena dia satu2nya anggota kami yang naik Garuda (memang enak banget yaa jadi istri orang Garuda, jatah tiket murahnya unlimited…#ngirimodeon).
Sesuai prosedur kami menuju imigrasi, cukup dengan menunjukkan paspor. Visa ternyata sudah tercatat online dalam sistem mereka, jadi gak perlu ditunjukin lagi, kecuali halo diminta yaaa. Setelah itu barulah kami diminta menunjukkan arrival card untuk memastikan item2 yang kita declare atau tidak. Untuk teman2 yang mendeclare item makanan seperti yang dicantumkan dalam kartu, barisannya terpisah dengan kami yang tidak mendeclare. Tapi jangan salah ya bukan berarti kita gak diperiksa, karena tetap aja kita harus baris dan backpack kita diperiksa oleh….doggy…diendus2 gitu hadeh…but it safely check, gak ada yang menarik perhatian tuh doggy hihi…Makanan yang kita bawa semua aman, gak ada yang tersita petugas, kecuali telor asin itu hahay…Setelah keluar pintu kedatangan, Mbak Dida sudah menunggu disana, waah senangnya akhirnya tim kita lengkap deh ber-14, so kita siap bersama2 menuju ke kota, menuju tempat penginapan kita.
Ok sebelum sampai ke cerita perjalanan kita ke kota, perlu diketahui bahwa perjalanan ini adalah perjalanan independen, walaupun gak semuanya kita backpaking, alias ranselan, beberapa teman lebih nyaman pake koper secara cukup banyak yang dibawa. Karena kita independen, walaupun jumlah kita cukup banyak, kita sepakat untuk menggunakan public transport selama perjalanan di Perth. Gimana caranya? Jadi, sebelum berangkat, kita sudah menyusun itinerary alias rencana perjalanan, since day 1 sampai last day kita di Perth. Salah satu website yang memudahkan kita merencanakan ini adalah website TRANSPERTH. Layanan informasi perjalanan milik pemerintah Australia bagian Barat. Yang ponselnya aktif, bisa juga download layanan ini lewat Google Playstore atau Appstore. Di sini kita akan diberi arahan perjalanan yang kita tuju, berapa lama, bayar berapa dan naik apa saja (bis atau kereta atau keduanya), termasuk bus stop atau train stop yang kita lewati dan kita tuju. Lengkap. Ingat ya, rencana perjalanan itu sangat penting karena bisa saving time kita selama di negara yang kita tuju. Silahkan request itinerary kita ke email dhe_mulyani@yahoo.com.
Back to story, sesuai petunjuk yang kita dapat dari Transperth, Setelah keluar dari pintu kedatangan, kita harus mencari bus yang menuju ke kota, jadi langsung aja cari Terminal transfer bus stop dan disampingnya ada keterangan bis apa yang harus kita naiki menuju kota dan tiap jam berapa datangnya, yaitu bis no 380 yang datang setiap setengah jam sekali. Jam menunjukkan pukul 7.00 waktu setempat, dan bis datang pukul 7.10, so masih ada waktu 10 menit menunggu, Alhamdulillah masih sempat melihat sunrise dibalik gedung Perth International Terminal..so beautiful….
Butuh waktu 45 menit untuk menuju Elizabeth Quay Bus Station, terminal bis utama di kota perth, dari situ, kita bisa lanjut ke tempat2 lain baik melalui bis maupun kereta karena terminal bis ini connect dengan train station. Tempat yang kami tuju adalah daerah Booragoon, rumah yang kami sewa melalui AirBnB. Ada sedikit perubahan dalam rencana kami, karena beberapa hari sebelum berangkat, Matthew sang pemilik rumah menginfokan kalau pagi saat kami datang, tamu lain yang menginap di rumahnya belum pulang, tapi, karena kita sudah membayar early check in kami, Matthew mengatakan bahwa dia sudah menyiapkan rumah singgah untuk kita sampai jam 12 siang, katanya sih tidak jauh dari rumahnya. Kita diminta beristirahat disana sampai rumahnya siap untuk kita tempati..wah baik banget ya…so, dari Elizabeth Quay Bus Station, kita berjalan menuju Elizabeth Quay Train Station dengan sebelumnya membeli SmartRider card supaya kita tidak bolak balik bayar cash selama naik bis dan kereta. Sama seperti negara lain seperti singapura misanya, kartu ini berlaku untuk naik bis dan kereta, harga kartunya 20 dolar Australia dengan isi ulang min 10 dolar. Sesuai arahan Transperth, kita harus naik kereta Mandurah line dan turun di Bullcreek Station, kemudian lanjut bis 500 menuju rumah singgah kita, 31 Rivettway Brentwood.
Karena gak paham turun dimananya, so kita memastikan ke sopir bis nya bus stop yang kita tuju, dan dengan senang hati beliau menunjukkan kepada kita walaupun ternyata kelewatan ….haha, ya gpp lah jalan dikit and akhirnya sampailah kita di 31 Rivettway Brentwood. Berbekal keypass untuk buka pintunya, we open the door and wow..rumahnya keren banget..asik abis…
Hal pertama yang kita lakukan adalah….mandi…yey..seharian loh belum mandi hehe, karena kamar mandi cuma 1 dan toiletnya juga cuma satu, jadi ya sabar ya, secara 14 orang gitu loh, sebagian akhirnya buka ransum dan sarapan..Enaknya nginep di rumah orang lokal, its really just like home, bisa pake seluruh fasilitas yang ada di rumah itu, isn’t that great???
Gak terasa udah jam 12 siang, kita kembali packing pakaian kita untuk menuju rumah Matthew and Illiona, gak lupa dibersihin dulu semua sampah2nya ya, sebagai tamu, kita harus memberikan kesan yang baik kepada tuan rumah kita, salah satunya meninggalkan tempat yang kita pakai dalam keadaan bersih kembali seperti sedia kala. Sebelum menuju ke bis, kami foto2 dulu di depan rumah singgah kita, 31 Rivettway Brentwood.
Dari 31 Rivettway Brentwood ke 50 Dickenson Booragoon alamat rumah Matt, ternyata takes time juga..kita harus jalan ke bus stop yang berbeda dari tempat kita turun tadi, yang bawa koper mau gak mau jalan kaki geret2 koper sejauh 900m dan nyebrang jalan untuk naik bis no 502/503/504 menuju bus stop yang katanya lokasinya tepat di sebrang rumah Matt. Seperti biasa, kita tongkrongin sopir bisnya untuk memastikan bus stopnya..hehe kayak preman aja, but better save than lost kan…dan hanya beberapa stop kita uda turun bis. Yang lucu, karena gak yakin dari bus stop tersebut jalannya lewat mana untuk ke rumah Matt, kita coba pakai aplikasi map baik itu google map dan apple map, yang ternyata harus memutar dengan berjalan sejauh 700m, padahal ternyata ada jalan langsung dari bus stop itu ke rumah Matt dan hanya 100m..hahaha…aneh ya kok bisa gak ke deteksi jalan itu di map…ya udah gpp deh anggap aja olahraga siang2 bolong heee…
Matt dan Illiona sudah menunggu kedatangan kami, walapun ternyata dia masih sibuk beberes, so kita putusin untuk naruh tas kita saja, di rumahnya dan memulai trip kita, don’t waste your time waiting right? lets get moving…..Kita memulai perjalanan siang hari ini menuju kota Perth, dari bus stop depan rumah Matt, kita kembali naik bis 502/503/504 menuju kembali ke Bullcreek Station, kemudian naik kereta Mandurah Line tapi kali ini menuju ke Perth City, cuma ada dua line disitu, jadi tinggal berdiri saja di line tempat kereta kita menuju. Ujung dari kereta menuju Perth City adalah Perth Underground Station, kitapun turun di stasiun ini. Tujuan utama kita adalah menuju Perth Mosque sambil melewati kota dan juga mencari makan siang. Karena sewaktu pagi sebagian dari kita hanya masak mie dan rata2 membawa lauk kering aja, jadi kita belum makan nasi…hmm tetep ya belum makan rasanya kalo belum makan nasi…
Dari Perth Underground station menuju Perth mosque, kita melewati Murray Street, William Street, Perth Station (stasiun kereta menuju beberapa jurusan/line wilayah lain di Perth), Art Galery of Western Australia yang satu area dengan National Library dan Cultural Centre, dan disana pas banget ada Festival jajanan Asia..nasi lemak, rendang, dll…makan..makan…hmm jangan tanya rasanya ya…makan aja deh..hihi
Setelah berjalan kurang lebih 700m, kita akhirnya sampai di Perth Mosque yang berada tepat di perempatan jalan. Berdasarkan informasi dari wikipedia, masjid ini merupakan masjid tertua di Perth. Masjid ini dirancang dan dibangun pada tahun 1904 atau 1905 oleh Fatteh Mohammad Dean, seorang imigran dari Punjab, India. Kamipun segera masuk untuk solat dan menikmati suasana sore di masjid, sampai kami memutuskan untuk segera berjalan kembali dan mengakhiri sore ini di Kings Park Botanic Garden. Tidak lupa dalam perjalanan kita membeli beras di toko swalayan yang banyak tersebar di kota Perth.
Sayangnya sampan King Park Botanic Garden kita udah kesorean banget, jam 6 sore di Perth ternyata sudah gelap, hampir sama kayak di Indonesia, so kita putuskan untuk berfoto2 saja berlatar belakang kota Perth di malam hari..it was a beautiful night with a beautiful sight..love it…
Waktu sudah menunjukkan jam 7 malam, we all very tired and hungry tonight, so kita putusin untuk pulang, untunglah bis dan kereta masih beroperasi dan kita sampai di rumah Matt savely and sound. Di Rumah Matt, kami tidak hanya mendapatkan rumah utama yang share dengan Matt dan keluarga, tapi juga mendapatkan 1 flat disamping rumah Matt yang bisa terisi 6 orang, lengkap dengan dapur, ruang tamu sekaligus ruang makan dan kamar mandi. Di rumah utama sendiri, masih ada kamar untuk lebih dari 10 orang. Di kamar yang gw, dela dan dida tempati, sekaligus sebagai ruang keluarga dengan TV Layar lebar dan play station untuk bermain. Ruang makan besar menyatu dengan dapur yang ternyata sudah dilengkapi oleh Matt dan Illiona dengan semua kebutuhan makanan yang kita perlukan termasuk…beras..wow..tinggal pilih aja, mau roti, mie, cereal, susu, kopi, teh..pokoknya lengkap, plus bawaan kita dari Indonesia Alhamdulillah makanan jadi berlimpah, dan bisa makan malam sepuasnya.. We all sleep well tonight and ready for another adventure for tomorrow…..
Bersambung….Perth Australia Trip 11-15 Mei 2016: Day-3 14 Mei 2016